Oleh : Eva Erviana
Siapa
yang tak kenal dengan Super Junior ? Full House ? Anak-anak, remaja bahkan
ibu-ibu mulai menggandrungi musik maupun drama Korea. Yap ! Korea Selatan saat
ini tengah terkenal dan melambung namanya di dunia hiburan internasional.
Banyak produk dari Negara Ginseng tersebut berhasil memikat berbagai masyarakat
di seluruh dunia. Sebutan Hallyu Wave (gelombang Korea) kini tidak asing pula
di telinga, bahkan menjadi salah satu cara untuk menyebarkan budaya Korea.
Di
Indonesia sendiri, Hallyu Wave mulai merajalela. Beberapa stasiun TV lokal
bersaing menayangkan drama Korea. Awal mula drama Korea dikenal di negara ini
sekitar tahun 2003.Jewel in the Palace: Dae Jang Geum, Full House dan Winter
Sonata adalah beberapa drama yang sukses ditayangkan dan disukai oleh
masyarakat. Setelah berhasil dengan dramanya,
kemudian muncul lagu berjudul Sorry Sorry dari Super Junior yang digemari oleh
para remaja.
Selama
beberapa tahun belakangan ini, drama dan lagu Korea semakin merangkak naik
menyaingi beberapa produk hiburan negeri Barat yang lebih dahulu terkenal. Boyband
seperti Super Junior, SNSD, TVXQ, Wonder Girls, 2PM, dan masih banyak lagi,
kini sukses menyaingi popularitas pendahulunya seperti Westlife, Pussycat Dolls
dan Backstreet Boys dari negara Barat. Bahkan Korea Selatan disebut sebagai
negara penghasil boyband dan girlband terbanyak.
Maraknya
fenomena boyband dan girlband di Korea, ternyata diikuti juga oleh Indonesia.
Banyak remaja yang berbondong-bondong meraih popularitas dengan membentuk
sebuah boyband dan girlband. Tahun 2012 pun, bermunculan nama-nama penyanyi
baru yang ternyata mengundang berbagai tanggapan. Sebagian besar pendapat yang
muncul adalah kritikan dari fans-fans yang menganggumi boyband dan girlband
Korea.
Mereka
berkomentar bahwa kemunculan boyband dan girlband tersebut hanya memanfaatkan
fenomena yang terjadi. Oleh sebab itu, banyak pula yang memperkirakan popularitas
mereka tidak akan bertahan lama. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang
banyak yang kualitasnya di bawah rata-rata dan saat menyanyi hanya tampil lipsync. Hal yang jelas-jelas berbeda
dengan boyband dan girlband Korea yang mendapatkan popularitasnya dengan susah
payah. Bukan bersifat menyudutkan tapi yang terlihat faktanya memang seperti
itu. Apalagi cara meraih ketenaran di Indonesia bisa dibilang mudah.
Di
Korea sana, para calon artis maupun penyanyi
harus melewati proses training yang diadakan oleh agensi. Periode
training itupun berlangsung bukan hanya dalam hitungan hari, tapi perbulan
bahkan sampai bertahun-tahun. Pengambilan calon-calon trainee tersebut ada yang
melalui berbagai audisi maupun secara tiba-tiba. Saat di tengah jalan misalnya,
bisa saja seseorang yang sedang menikmati perjalanannya ditawarkan untuk
bergabung dengan agensi hiburan. Walaupun cara tersebut unik, namun agensi juga
tidak sembarangan memilih.
Saat
training, semua calon artis diharuskan untuk tinggal di sebuah dorm. Dorm
seukuran kecil bisa ditempati oleh beberapa trainee. Apalagi semua alat komunikasi tidak boleh
digunakan bahkan dilarang keras dan mereka pun tidak bisa menolak hal itu. Jika
ketahuan, mereka bisa diberi peringatan bahkan ditunda jadwal debutnya. Sehingga
komunikasi dengan keluarga besar dan teman-teman saat itu juga terputus. Selain
itu, mereka juga harus memasak makanan sendiri tanpa bantuan dari agensi. Maka
dari itu, jangan heran jika ada salah satu member dalam boyband yang pintar
memasak.
Jadwal
latihan serta bimbingan juga telah diatur dalam 24 jam/ hari oleh agensi agar
mereka dapat disiplin waktu. Latihan tersebut bisa bermacam-macam, bukan hanya
bidang vokal saja, namun juga bidang akting maupun sebagai MC. Terkadang mereka
bisa istirahat atau tidur hanya beberapa menit karena jadwal latihan yang
padat. Bisa dibayangkan betapa terkurasnya waktu dan tenaga saat periode
training tersebut. Sangat sulit dan tidak mudah. Mereka yang tidak kuat bisa saja
depresi, bahkan kabur dari training. Tapi
mengapa banyak orang Korea bercita-cita sebagai penyanyi walaupun harus hidup
seperti itu ? Jawabannya adalah hampir 80% orang tua menginginkan anaknya untuk
menjadi penyanyi karena kesuksesannya pasti luar biasa.
Soal
penampilan fisik, mereka memang tampan-tampan serta cantik-cantik. Banyak orang
yang bilang hal tersebut adalah hasil dari operasi plastik. Apalagi Korea
Selatan terkenal dengan kecanggihan dokter bedahnya yang menghasilkan kualitas
bintang lima harga kaki lima. Streotip itupun timbul dan berkembang, walaupun
ada yang cantik semenjak lahir. Namun, perlu diketahui, bahwa tuntutan untuk
operasi plastik para artis di sana rata-rata dilakukan atas keputusan pihak
agensi. Beberapa agensi berpendapat bahwa operasi plastik itu perlu untuk
menunjang penampilan mereka di panggung.
Alasan pihak agensi pun bisa diterima karena
mereka lebih mementingkan skill yang ada daripada penampilan fisik. Beberapa
yang tahu para artis operasi atau tidak adalah fans mereka sendiri. Hal ini
karena mereka mengikuti perjalanan awal sang idola dari semenjak debut hingga
terkenal. Terkadang mereka sendiri juga tidak perduli idolanya operasi plastik
atau tidak. Mereka berpikiran bahwa yang penting adalah idolnya yang sekarang
bukan yang dulu.
Jika
ada beberapa agensi yang mengutamakan skill dan fisik, ada juga pihak agensi
yang menyertakan nilai-nilai raport calon trainee selain 2 syarat utama
tersebut. untuk bisa lolos audisi. Apabila sudah lolos dan nilai raport mereka
menurun, yang tadinya ranking menjadi tidak masuk peringkat siap-siap diberi
peringatan. Jika peringatan tersebut tetap diacuhkan dan masih rendah nilainya
maka pihak agensi mempersilakan untuk angkat kaki sebagai trainee. Ini yang
patut kita acungi jempol, karena mereka (pihak agensi) juga mementingkan
pendidikan para calon artisnya.
Setelah
para trainee dinilai cukup bagus dan berkualitas oleh pihak agensi, maka mereka
bisa didebutkan sebagai artis. Sebelum tampil di atas panggung, mereka biasanya
merilis teaser untuk perkenalan para personilnya dan musik video. Hal ini
dilakukan agar masyarakat penasaran dan menunggu debut mereka. Selain itu,
teaser-teaser tersebut berguna untuk mengumpulkan fans-fans awal yang bisa
mendukung mereka saat tampil dipanggung nanti. Penampilan panggung mereka
biasanya dilakukan di acara-acara musik populer
dan diberi title “Rookie Group” .
Apabila
mereka bisa memenangkan tiga award di acara-acara musik populer biasanya mereka
disebut Triple Crown. Para rookie grup juga bersaing sama seperti senior-senior
mereka di acara penghargaan musik dan berusaha agar mendapatkan Rookie Group
Award. Fans-fans mereka pun tidak segan untuk hadir di acara-acara yang mereka
datangi. Biasanya mereka tidak lupa membawa segala macam perlengkapan, seperti
banner dan balon untuk mendukung idolanya tampil.
Saat
para idolanya debut ataupun comeback, mereka tidak takut untuk mengeluarkan
uang yang jumlahnya tidak sedikit. Satu
orang dapat membeli kira-kira lima album idolanya untuk dapat membantu
penjualan agar idolanya menang. Hal ini dikarenakan penjualan album tersebut
dapat menaikkan peringkat lagu idolanya di chart-chart musik. Menurut korean
fans pun, bukan fans asli yang tidak rela membeli album idola favoritnya karena
chart musik sangat penting. Apalagi persaingan yang ketat juga mewarnai dunia
entertainment di sana. Maka jangan heran jika para fans di Korea sana terkenal
kaya dan sangat loyal terhadap idolanya.
Para
artis di Korea takut untuk mengungkapkan hubungan cintanya kepada publik.
Sebagian besar dari mereka memutuskan untuk berkencan secara diam-diam agar
tidak ketahuan oleh fansnya. Hal ini dikarenakan popularitas yang akan menurun
karena sudah memiliki pasangan. Yang lebih parah lagi, mereka takut para fans tidak
akan segan-segan berbuat buruk kepada pasangannya. Maka dari itu mereka memilih
berkencan secara rahasia demi menjaga privasi pasangannya. Jika ada artis yang
berani mengumumkan hubungannya ke publik, maka resiko tersebut telah
dipikirkannya matang-matang.
Di
Korea juga terkenal berbagai acara televisi yang kreatif. Variety show ataupun
reality show dihadirkan dengan mengundang para artis yang baru debut atau
comeback untuk ikut bergabung. Disitulah para artis diuji kebolehannya dalam
membawakan acara tersebut. Adapula acara atau program yang dibuat khusus untuk
satu boyband atau girlband. Hal ini agar para fans mengetahui sifat-sifat para
idolanya yang tidak umum. Jadwal pun semakin bertambah apabila artis tersebut
baru debut atau comeback.
Itulah
berbagai tantangan dan resiko yang harus dihadapi oleh para trainee jika ingin
menjadi artis Korea. Walaupun berat, tetapi hasil yang didapatkan akan sesuai
dengan seberapa keras usaha yang telah dilakukan. Maka dari itu, sebaiknya
jangan menganggap remeh bahwa menjadi artis di Korea adalah hal yang
mudah.
Iya, mulai tv yang tayangkan drama, kpop, dan juga kerasnya Netizen disana
BalasHapus