Pelangi di Angkatan 2011 (Part 5)

Lanjut dengan teman lelaki saya yang lain. Ada Ade Mustarul Sigit. Ade ini sifatnya lumayan lebay. Lebay dalam arti memperlakukan sahabat apalagi perempuan seperti layaknya pacar sendiri. Inilah yang saya tidak suka dengan sifatnya yang terlalu lebay apalagi kalau sudah berbuat seperti itu. Namun ia adalah orang yang sangat royal dengan sahabatnya. Apalagi sahabat perempuan, karena menurut dia sahabat lelaki kurang cocok dengan dia. Saya tidak tahu penyebabnya. Mungkin karena dia memang tidak suka beradu debat dengan lelaki. Sifatnya baik, namun keras kepala, egois dan sombong. Hal itulah yang menyebabkan dia tidak mempunyai teman yang banyak. Selain itu dia juga sedikit malas untuk kuliah, entah kenapa. Dia termasuk anak piatu dan  punya empat kakak. Ayahnya tinggal di pulau seberang, Pulau Tidung sedangkan salah satu kakak perempuannya tinggal di daerah Tanjung Priuk. Ia tinggal di kontrakan deket Unisma karena apabila ia tinggal di rumah kakaknya terlalu jauh. Ia sangat pintar dalam hal teknologi, sehingga apabila saya kesulitan untuk memahami sesuatu yang berhubungan dengan teknologi maka ia akan membantu saya. Ia punya penyakit yang lumayan parah, yaitu vertigo. Sering sekali penyakitnya kambuh apabila ia terlalu kelelahan, namun apabila disuruh istirahat selalu ngeyel. Susah untuk menyuruh dia beristirahat karena menurut dia bosan apabila hanya duduk tenang tanpa melakukan apapun.
                Selain itu ada Rangga Muakhir. Rangga baru-baru ini bergabung lagi dengan kita semua kerena semenjak semester 2 ia mulai menghilang. Saya tidak tahu alasannya apakah ia cuti atau pindah. Ternyata selama ia menghilang saya dapat kabar bahwa ia pindah ke UNJ,namun tanpa sepengetahuan ayahnya. Setelah ayahnya tahu, ia disuruh kuliah di Unisma lagi. Haha, dasar cowok. Ia mempunyai sebutan yang bermacam-macam ada ohang, mas Anca (salah satu karakter di Malam Minggu) karena mirip sekali dan Pongah. Sebutan yang terakhir ini yang saya sangat suka, karena sesuai dengan keunikan didirinya. Pongah merupakan singkatan Ompong di Tengah. Hal ini karena ia ompong di tengah-tengah gigi seri. Sehingga setiap bercanda, giginya selalu dibawa-bawa untuk bahan bercandaan. Sebenernya kasian, namun mau gimana lagi. Hehe. Ia termasuk cowok yang malas dalam hal pelajaran, sehingga nilainya kurang bagus. Perawakannya tinggi, hitam dan rambutnya keriting. Namun, selama ia balik ke Unisma setelah lama menghilang, sikapnya mulai berubah. Apalagi ia mulai diintervensi sama senior yang kebetulan HIMAKASI juga sedang diambang pembubaran. Kesempatan itulah yang membuat dia berubah, apalagi ia juga membutuhkan eksistensi untuk kembali bergabung dengan kita. Namun, saat ini sikap tersebut mulai berkurang, karena senior juga sudah jarang berkumpul di Kampus. Dia termasuk orang yang royal dan baik hati. Selain itu juga polos sehingga terkadang sering dibohongi oleh teman-temannya.
                Lain lagi dengan Bule. Bule bernama lengkap Rizki Abdul Azis. Dia adalah orang yang tereksis di Angkatan kami. Setiap ada project film, maka dialah orang yang paling percaya diri untuk tampil sebagai pemeran utama. Bertubuh tinggi, putih, tampan dan juga atletis. Tipe-tipe pria ideal sebenarnya untuk seluruh wanita, namun ada hal yang membuat kesempurnaan itu luntur seketika. Benar kata Allah S.W.T bahwa tidak ada orang yang sempurna dan hanya Allah yang memilikinya. Dia mempunyai sifat yang lemot dan cerewet. Apabila sifat tersebut muncul maka tiba-tiba semua menjadi sama saja seperti laki-laki lain. Apalagi saat ada tugas untuk presentasi dan pembukaan dia yang membacakan. Maka semua pembukaan tersebut ngalor ngidul tidak tau arah, dan seperti bundaran saja muter-muter terus. Sampai-sampai dosen ikut memberhentikan omongannya apabila dia sudah mulai lama berbicara. Namun, sekarang dia sudah pindah jurusan dan tidak berada di Komunikasi lagi. Sempat cuti, tapi akhirnya pindah. Sayang memang, karena samapi semester 3 ia di Komunikasi lalu ke Penjaskes. Menurut dia, mata kuliah penjas sedikit lebih santai daripada Komunikasi dan lebih cocok dengan dirinya yang suka berolahraga.  Tapi walaupun ia sudah pindah, ia masih menyempatkan diri untuk bermain bersama kami di Lab Komunikasi.

                Ada lagi Fahri. Fahri Nur Sya’ban sama dengan Bule. Ia sama-sama pindah ke Penjas sekarang. Namun samapi semester 2 ia masih ikut kami di Komunikasi. Badannya tinggi, kurus dan putih. Soal sifat ia baik dan suka membuat suasana menjadi lucu, tapi kalau sudah menyindir sangat tajam. Orangnya terkadang juga sok tau dan sedikit sombong. Namun, ia royal apabila kami meminta bantuan. Dia adalah mahasiswa yang mendapat beasiswa non-akademik, dan juga pemain basket di tim Unisma. Sehingga karena jadwal yang sering bentrok dengan jadwal tanding maka ia jarang masuk kelas dan nilai pas-pasan. Sebenarnya ia bingung antara lanjut dengan komunikasi atau mempertahankan beasiswanya. Dan akhirnya keputusan akhir yaitu pindah jurusan ke bidang olahraga sesuai dengan beasiswanya. Dia juga sangat percaya diri sehingga waktu film kedua (Mandul) dibuat ia menjadi salah satu aktor utama. Dan film pertama ia juga sempat berperan sebagai karakter “Sok Kaya” serta salah satu bintang iklan komunikasi. Berbeda dengan Bule yang masih sering main ke Lab Komunikasi, kalau Fahri sudah jarang sekali. Mungkin karena teman-teman lelakiny lebih cocok dengan dia daripada cowok Komunikasi angkatan kami. Namun ia masih sering berchat dengan Emil di BBM. 

Komentar