Lanjut
dengan teman lelaki saya yang lain. Ada Ade Mustarul Sigit. Ade ini sifatnya
lumayan lebay. Lebay dalam arti memperlakukan sahabat apalagi perempuan seperti
layaknya pacar sendiri. Inilah yang saya tidak suka dengan sifatnya yang
terlalu lebay apalagi kalau sudah berbuat seperti itu. Namun ia adalah orang
yang sangat royal dengan sahabatnya. Apalagi sahabat perempuan, karena menurut
dia sahabat lelaki kurang cocok dengan dia. Saya tidak tahu penyebabnya. Mungkin
karena dia memang tidak suka beradu debat dengan lelaki. Sifatnya baik, namun
keras kepala, egois dan sombong. Hal itulah yang menyebabkan dia tidak
mempunyai teman yang banyak. Selain itu dia juga sedikit malas untuk kuliah, entah
kenapa. Dia termasuk anak piatu dan punya empat kakak. Ayahnya tinggal di pulau
seberang, Pulau Tidung sedangkan salah satu kakak perempuannya tinggal di daerah Tanjung
Priuk. Ia tinggal di kontrakan deket Unisma karena apabila ia tinggal di rumah
kakaknya terlalu jauh. Ia sangat pintar dalam hal teknologi, sehingga apabila
saya kesulitan untuk memahami sesuatu yang berhubungan dengan teknologi maka ia
akan membantu saya. Ia punya penyakit yang lumayan parah, yaitu vertigo. Sering
sekali penyakitnya kambuh apabila ia terlalu kelelahan, namun apabila disuruh
istirahat selalu ngeyel. Susah untuk menyuruh dia beristirahat karena menurut
dia bosan apabila hanya duduk tenang tanpa melakukan apapun.
Selain itu ada Rangga Muakhir.
Rangga baru-baru ini bergabung lagi dengan kita semua kerena semenjak semester
2 ia mulai menghilang. Saya tidak tahu alasannya apakah ia cuti atau pindah.
Ternyata selama ia menghilang saya dapat kabar bahwa ia pindah ke UNJ,namun
tanpa sepengetahuan ayahnya. Setelah ayahnya tahu, ia disuruh kuliah di Unisma
lagi. Haha, dasar cowok. Ia mempunyai sebutan yang bermacam-macam ada ohang,
mas Anca (salah satu karakter di Malam Minggu) karena mirip sekali dan Pongah.
Sebutan yang terakhir ini yang saya sangat suka, karena sesuai dengan keunikan
didirinya. Pongah merupakan singkatan Ompong di Tengah. Hal ini karena ia
ompong di tengah-tengah gigi seri. Sehingga setiap bercanda, giginya selalu
dibawa-bawa untuk bahan bercandaan. Sebenernya kasian, namun mau gimana lagi.
Hehe. Ia termasuk cowok yang malas dalam hal pelajaran, sehingga nilainya
kurang bagus. Perawakannya tinggi, hitam dan rambutnya keriting. Namun, selama
ia balik ke Unisma setelah lama menghilang, sikapnya mulai berubah. Apalagi ia
mulai diintervensi sama senior yang kebetulan HIMAKASI juga sedang diambang
pembubaran. Kesempatan itulah yang membuat dia berubah, apalagi ia juga
membutuhkan eksistensi untuk kembali bergabung dengan kita. Namun, saat ini
sikap tersebut mulai berkurang, karena senior juga sudah jarang berkumpul di
Kampus. Dia termasuk orang yang royal dan baik hati. Selain itu juga polos
sehingga terkadang sering dibohongi oleh teman-temannya.
Lain lagi dengan Bule. Bule
bernama lengkap Rizki Abdul Azis. Dia adalah orang yang tereksis di Angkatan
kami. Setiap ada project film, maka dialah orang yang paling percaya diri untuk
tampil sebagai pemeran utama. Bertubuh tinggi, putih, tampan dan juga atletis.
Tipe-tipe pria ideal sebenarnya untuk seluruh wanita, namun ada hal yang
membuat kesempurnaan itu luntur seketika. Benar kata Allah S.W.T bahwa tidak
ada orang yang sempurna dan hanya Allah yang memilikinya. Dia mempunyai sifat
yang lemot dan cerewet. Apabila sifat tersebut muncul maka tiba-tiba semua
menjadi sama saja seperti laki-laki lain. Apalagi saat ada tugas untuk
presentasi dan pembukaan dia yang membacakan. Maka semua pembukaan tersebut
ngalor ngidul tidak tau arah, dan seperti bundaran saja muter-muter terus.
Sampai-sampai dosen ikut memberhentikan omongannya apabila dia sudah mulai lama
berbicara. Namun, sekarang dia sudah pindah jurusan dan tidak berada di
Komunikasi lagi. Sempat cuti, tapi akhirnya pindah. Sayang memang, karena
samapi semester 3 ia di Komunikasi lalu ke Penjaskes. Menurut dia, mata kuliah
penjas sedikit lebih santai daripada Komunikasi dan lebih cocok dengan dirinya
yang suka berolahraga. Tapi walaupun ia
sudah pindah, ia masih menyempatkan diri untuk bermain bersama kami di Lab
Komunikasi.
Ada lagi Fahri. Fahri Nur
Sya’ban sama dengan Bule. Ia sama-sama pindah ke Penjas sekarang. Namun samapi
semester 2 ia masih ikut kami di Komunikasi. Badannya tinggi, kurus dan putih.
Soal sifat ia baik dan suka membuat suasana menjadi lucu, tapi kalau sudah
menyindir sangat tajam. Orangnya terkadang juga sok tau dan sedikit sombong.
Namun, ia royal apabila kami meminta bantuan. Dia adalah mahasiswa yang
mendapat beasiswa non-akademik, dan juga pemain basket di tim Unisma. Sehingga
karena jadwal yang sering bentrok dengan jadwal tanding maka ia jarang masuk
kelas dan nilai pas-pasan. Sebenarnya ia bingung antara lanjut dengan
komunikasi atau mempertahankan beasiswanya. Dan akhirnya keputusan akhir yaitu
pindah jurusan ke bidang olahraga sesuai dengan beasiswanya. Dia juga sangat
percaya diri sehingga waktu film kedua (Mandul) dibuat ia menjadi salah satu
aktor utama. Dan film pertama ia juga sempat berperan sebagai karakter “Sok
Kaya” serta salah satu bintang iklan komunikasi. Berbeda dengan Bule yang masih
sering main ke Lab Komunikasi, kalau Fahri sudah jarang sekali. Mungkin karena
teman-teman lelakiny lebih cocok dengan dia daripada cowok Komunikasi angkatan
kami. Namun ia masih sering berchat dengan Emil di BBM.
Komentar
Posting Komentar