Gara-gara UNO

Cerita ini merupakan pengalaman lucu yang dialami oleh sahabat saya sendiri, yaitu Anis. Hari ini (7/10) merupakan jadwal mata kuliah untuk Pengantar Statistik Sosial yang diajarkan oleh Dosen sekaligus Wakil Rektor 1, Bu Afrina. Namun, karena Bu Afrina berhalangan hadir, maka mata kuliah dibubarkan dan diganti hari lain. Otomatis karena hanya ada satu jadwal maka hari ini kami libur dari mata kuliah. Untuk mengisi waktu senggang, teman-teman saya bermain kartu UNO yang baru-baru ini menjadi kegemaran angkatan 2011 komunikasi. Namun, saya masih harus mengerjakan tugas lain sehingga saya tidak ikut dalam beberapa babak permainan tersebut. Setelah saya selesai mengerjakan tugas untuk matkul besok, saya ikut bergabung dengan teman-teman saya untuk bermain UNO.

Peraturan sebelum permainan kembali dibacakan saat saya ikut bergabung. Salah satu peraturannya yaitu tidak boleh mengeluarkan kartu berwarna ungu, +4 hitam dan kartu pelangi saat ingin mengakhiri game tersebut. Semua setuju untuk peraturan tersebut dan tidak ada yang berbeda pendapat. Seiring waktu yang berjalan kami terus bermain sebanyak 2 babak karena di saat-saat terakhir ada saja yang ingin membalaskan dendam tersendiri dalam permainan ini. Saya terus berjuang dan tidak menjadi yang kalah sehingga tidak kebagian untuk mengkocok kartu. Namun, menjadi pemenang pertama juga menyebalkan karena harus mengkocok kartu yang telah dikeluarkan agar yang lain tidak kehabisan kartu. Setelah jalan 2 babak, kami mulai kelaparan dan permainan kami tunda sebentar untuk makan.

Selesai makan, Emil kebetulan meminta kami untuk bermain lagi. Kami juga setuju untuk bermain lagi. Akhirnya, kami bermain lagi dan peserta juga bertambah banyak. Saat itu ada saya, Emil, Anis, Sinta, Nasya, Sahid, Ivan, dan Rangga. Peraturan masih sama namun kali ini ada hukuman untuk 2 orang yang kalah. Hukuman untuk yang kalah yaitu memakai lipstik di bibirnya. Apabila laki-laki yang dapat maka akan malu. Kebetulan saat permainan berjalan Pak Aep datang membawa makanan yaitu gorengan singkong, dan ada cabe pula. Akhirnya laki-laki yang merasa tidak adil memutuskan untuk menghukum anak perempuan apabila kalah memakan cabe. Pedas, apalagi tidak ada air untuk menetralisir.

Pemenang pertama yaitu Sinta, lalu Sahid. Saat Sahid tidak menjadi  orang yang kalah dia senang sekali, padahal anak-anak perempuan senang sekali apabila yang mendapat hukuman tersebut adalah laki-laki. Kemudian pemenang selanjutnya adalah saya. Akhirnya saya terbebas dari makan cabe. Lalu ada Nasya sebagai pemenang selanjutnya. Tersisa  4 orang, yaitu Emil, Anis, Rangga dan Ivan. Tumben-tumbennan Anis belum menang sampai saat itu, karena biasanya dia adalah yang terjago saat bermain UNO. Yang mengejutkan adalah Rangga yang terbebas dari hukuman tersebut. Sisa 3 orang lagi yang masih berjuang, dan permainan menuju klimaks karena hukuman di minimalkan. Yang kalah terakhirlah yang akan mendapatkan hukuman.

Kartu yang tersisa di tangan Anis tinggal 1, namun saat ia mengeluarkan kartu terakhirnya hal yang mengejutkan terjadi. Ternyata kartu terakhir Anis yaitu kartu AS +4 Hitam, dan menurut perjanjian pertama kartu tersebut tidak boleh dikeluarkan di saat terakhir. Otomatis kami semua yang sudah menang protes karena perjanjian awal tidak boleh seperti itu. Namun, Anis yang seharusnya mengklarifikasi malah NANGIS dan tidak mau bermain lagi karena takut menerima hukuman. Kami semua tertawa karena hanya bermain seperti itu dia sampai menangis. HAHAHA. Akhirnya kami semua memaksa untuk terus melanjutkan permainan. Dan untungnya Anis dengan terpaksa bermain lagi. Beruntung bahwa bukan dia yang menerima hukuman. Namun, kami masih saja tertawa karena perbuatannya tersebut. 

Permainan dilanjutkan 2 orang, Emil dan Ivan. Dan akhirnya hukuman jatuh kepada Ivan sebagai  loser. Saat menyiapkan lipstik untuk dipakaikan ke Ivan, kami semua tertawa lepas. Ivan seperti waria saat lipstik tersebut sudah terpampang di bibirnya. Hahaha.. Kami foto untuk didokumentasikan sebagai salah satu kenangan. Jika mengingat kejadian itu, rasanya ingin sekali mengulang karena sangat sangat lucu. Hahaha ^_^ . 

Komentar